Sunday, September 29, 2013

Tugas Modul 6 (Basic Coastal and Watershed Management)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang
Pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut yang masih di pengaruhi kedua zona tersebut. Pesisir merupakan wilayah yang sangat berarti bagi kehidupan manusia di bumi. Sebagai wilayah peralihan darat dan laut yang memiliki keunikan ekosistem, dunia memiliki kepedulian terhadap wilayah ini, khususnya di bidang lingkungan dalam konteks pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Secara historis, kota-kota penting dunia bertempat tidak jauh dari laut. Alasannya, kawasan ini memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan, serta memudahkan terjadinya pedagangan antar daerah, pulau dan benua. Potensi sumber daya pesisir dan laut merupakan karunia yang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat. Pada kenyataannya pengelolaan ini belum optimal dilakukan oleh berbagai negara di dunia sehingga diperlukan pengelolaan melalui konsep suatu pendekatan yang melibatkan dua atau lebih ekosistem, sumber daya, dan kegiatan pemanfaatan (pembangunan) secara terpadu (intergrated) guna mencapai pembangunan wilayah oesisir yang berkelanjutan. Sehingga yang utama harus diperhatikan adalah keseimbangan antara pembangunan dan aspek konservasi yang tetap harus dilakukan.

Salah satu negara yang telah melakukan pengelolaan pesisir dan laut secara terpadu adalah Negara Perancis. Daerah pesisir di beberapa bagian Perancis mengalami longsor dan retak. Salah satunya daerah Normandy yang mengalami longsor di wilayah Pesisirnya. Pemerintah negara tersebut berusaha keras mengatasi longsor dan melakukan cara pencegahan agar bahaya longsor dapat diturunkan. Langkah-langkah pengelolaan pesisir dilakukan secara bertahap dan memerlukan waktu yang cukup lama seiring terjadinya longsor di daerah tersebut.


1.2      Batas - batas Wilayah
Perancis adalah sebuah negara yang teritori metropolitannya terletak di Eropa Barat dan juga memiliki berbagai pulau dan teritori seberang laut yang terletak di benua lain. Perancis Metropolitan memanjang dari Laut Mediterania hingga Selat Inggris dan Laut Utara, dan dari Rhine ke Samudera Atlantik. Orang Perancis sering menyebut Perancis Metropolitan sebagai "L'Hexagone" ("Heksagon") karena bentuk geometris teritorinya.

Perancis berbatasan dengan Belgia, Luksemburg, Jerman, Swiss, Italia, Monako, Andorra, dan Spanyol. Karena memiliki departemen seberang laut, Perancis juga berbagi perbatasan tanah dengan Brasil dan Suriname (berbatasan dengan Guyana Perancis), dan Sint Maarten (berbatasan dengan Saint-Martin). Perancis juga terhubung dengan Britania Raya oleh Terowongan Channel, yang berada di bawah Selat Inggris.

Sementara Perancis Metropolitan terletak di Eropa Barat, Perancis juga memiliki sejumlah teritori di Amerika Utara, Karibia, Amerika Selatan, selatan Samudera Hindia, Samudera Pasifik, dan Antarktika. Teritori ini memiliki berbagai bentuk pemerintahan mulai dari departemen seberang laut hingga jajahan seberang laut.

Perancis telah menjadi salah satu kekuatan terbesar dunia sejak pertengahan abad ke-17. Di abad ke-18 dan 19, Perancis membuat salah satu imperium kolonial terbesar saat itu, membentang sepanjang Afrika Barat dan Asia Tenggara, mempengaruhi budaya dan politik daerah. Perancis adalah negara maju, dengan ekonomi terbesar keenam (PDB nominal) atau kedelapan (PPP) terbesar di dunia.

Perancis Metropolitan memiliki luas wilayah 547.030 kilometer persegi (211.209 sq mi), wilayah negara terluas di antara semua anggota Uni Eropa dan sedikit lebih besar dari Spanyol. Perancis memiliki berbagai macam lanskap, mulai dataran pantai di utara dan barat hingga jejaring pegunungan Alpen di tenggara, Massif Central di tengah-selatan dan Pyrenees di baratdaya. Di ketinggian 4.807 meter (15.770 ft) di atas permukaan laut, titik tertinggi di Eropa Barat, Mont Blanc, terletak di Alpen di perbatasan antara Perancis dan Italia. Perancis Metropolitan juga memiliki sistem sungai panjang seperti Loire,Garonne, Seine dan Rhône, yang membelah Massif Central dari Alpen dan mengalir ke Laut Mediterania di Camargue, titik terendah di Perancis(2 m / 6.5 ft di bawah permukaan laut). Corsica terletak di lepas pantai Mediterania. Zona Ekonomi Eksklusif Perancis memanjang lebih dari 11 juta km² (4 juta mil persegi) lautan di seluruh dunia. Total luas tanah Perancis, dengan departemen dan teritori seberang lautnya (tak termasuk Daratan Adélie), adalah 674.843 kilometer persegi (260.558 sq mi), 0.45% dari luas Bumi. Tetapi, Perancis memiliki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) terbesar kedua di dunia, dengan 11.035.000 kilometer persegi (4.260.000 sq mi), sekitar 8% dari total permukaan semua ZEE dunia, setelah Amerika Serikat(11.351.000 km² / 4.383.000 sq mi) dan sebelum Australia (8.232.000 km² / 3.178.000 sq mi).

1.3      Letak Astronomis dan Iklim
Perancis Metropolitan terletak antara 41° - 51° Lintang Utara, dan 5oBujur Barat – 8o Bujur Timur di sisi barat Eropa, dan terletak di zona iklim sedang utara. Wilayah utara dan barat laut memiliki iklim sedang, sementara gabungan pengaruh laut,garis lintang dan ketinggian menghasilkan berbagai iklim di seluruh Perancis Metropolitan. Di tenggara iklim Mediterania terjadi. Di barat, iklim didominasi laut dengan curah hujan tinggi, musim dingin sejuk hingga musim panas hangat. Di darat iklimnya lebih kontinental dengan musim panas yang panas dan berbadai, musim dingin yang dingin dan kurang hujan. Iklim Alpen dan wilayah pegunungan lainnya adalah alpen, dengan jumlah hari dengan temperatur di bawah nol hampir 150 per tahun dan salju menutupi hingga enam bulan.



BAB II. KONDISI UMUM DAN PERMASALAHAN

2.1      Kondisi Umum
Bentang alam Perancis memiliki ruang lingkup yang sangat luas.Wilayah utara dan barat sebagian besar terdiri atas dataran rendah. Perbukitan dan pegunungan menjulang di wilayah sebelah timur, tengah dan bagian selatan. Perancis memiliki 10 wilayah daratan utama, yakni:
a.   Perbukitan Brittany-Normandy adalah daerah yang memiliki bentang alam berupa dataran serta perbukitan rendah. Daerah pesisirnya merupakan dataran subur yang cocok untuk perkebunan buah apel dan padang rumput untuk penggembalaan sapi perah. Daerah teluk-teluk di wilayah ini merupakan pelabuhan-pelabuhan penting.
b.   Dataran Perancis Utara adalah wilayah yang memiliki lahan yang subur dan industri yang produktif. Dataran utara termasuk datar dan mencakup perbukitan yang berhutan serta plato. Wilayah ini sangat padat penduduk dan kota Paristerdapat di kawasan ini.
c.   Plato Timur Laut adalah wilayah timur laut berbatasan dengan Belgia yang dipisahkan dengan Pegunungan Ardennes. Daerah ini mencakup hutan dan menjadi semakin tidak rata di bagian tenggara (Pegunungan Vosges). Wilayah ini kaya akan hasil tambang bijih besibesi dan baja.
d.   Lembah Rhine adalah wilayah ini memiliki lereng-lereng terjal serta dasar dataran yang rata. Berbagai pepohonan dan ladang anggur memenuhi wilayah ini dan lahan pertanian subur terbentang sepanjang Sungai Rhine. Sungai ini merupakan aliran penting di daratan Eropa.
e.   Dataran rendah Aquitania. Dataran ini dialiri oleh Sungai Garonne dan berbagai anak sungai bermuara ke sungai tersebut. Daerah ini memiliki pantai berpasir putih di pesisir dan bagian pedalamannya memiliki hutan pinus, dataran bergelombang dan bukit-bukit pasir. Wilayah ini juga menjadi pemasok buah anggur yang penting untuk industri minuman anggur Perancis.
f.    Dataran Tinggi Tengah atau Massif Central adalah daerah yang jarang penduduknya. Tanah di wilayah ini tidak subur kecuali di beberapa lembah di managandum rye dan berbagai tanaman pangan diproduksi.
g.   Alpen Perancis dan Pegunungan Jura membatasi wilayah Perancis denganItalia dan Swiss. Di wilayah ini terletak Gunung Mont Blanc (4.807 m). Di daerah ini banyak terdapat resor ski.
h.   Pegunungan Pyrenees membujur di perbatasan antara Perancis dan Spanyol. Banyak puncak di jajaran ini memiliki ketinggian lebih dari 3000 meter.
i.    Dataran Rendah Mediterania dan Lembah Rhone-Saone memiliki daerah pertanian yang produktif dan irigasi dipergunakan secara ekstensif. Pesisirnya merupakan daerah wisata yang ramai dikunjungi.
j.    Corsica adalah sebuah pulau di Laut Mediterania yang berjarak sekitar 160 km di sebelah selatan daratan utama.

Salah satu daerah yang mengalami kerusakan di wilayah Pesisirnya adalah di wilayah Normandy tepatnya di lerville-Cricqueboeuf.

2.2      Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi adalah terjadinya longsor (landslide) yang sangat membahayakan pada tahun 1982, dimana longsor merusak total 33 rumah dan merusak serta membelah jalan menjadi dua bagian.

Kemudian Longsor di daerah ini aktif kembali sehinga menyebabkan beberapa krisis di Fosses du Macre, Normandy :
a.               Krisis Pertama : 12 atau 13 Februari 1988, longsor telah aktif kembali Krisis menyebabkan kerusakan beberapa, dan memperpanjang scarp utama (The Main Scrap) baik lateral, menanjak dan menurun.
b.               Krisis Kedua : awal Februari 1995 (tepatnya tanggal tidak diketahui), pengungsian besar-besaran terjadi.
c.               Krisis Ketiga : pada 23 atau 24 Maret 2001 setelah beberapa minggu adanya peringatan tanda-tanda longsor seperti pembukaan retakan di dua rumah, resesi dan penurunan dari yang The Main scarp  ( terjadi di Fosses du Macre).

Permasalahan ini menjadi bagian terpenting bagaimana Pemerintah Negara Perancis harus segera bertindak cepat agar longsor tidak terjadi ladi sehingga mengurangi resiko dan bahaya bagi peduduk di wilayah pesisir tersebut.

BAB III. USAHA YANG DILAKUKAN

3.1    Pembuatan Sea Wall
Pemerintah sudah melakukan usaha dengan membuat Sea Wall di pertengahan tahun 1980 tetapi longsor tetap terjadi. Dan belum ada langkah-langkah khusus untuk mengurangi kerusakan dan bahaya yang terjadi.

3.2    Pembuatan Sea Defence
Sea Defence dibuat membujur di depan dua zona aktif di Fosses du Macre tahun 1997 setelah kegagalan penanganan longsor yang pertama tahun 1988.
Gambar 6. Sea Defence
Kemudian dibuat juga Sea Defence secara Riprap longitudinal terletak di kaki longsor du Fosse Macre. Sea Defence ini tidak mampu beradaptasi dengan kondisi alam dimana Sea Defence jatuh ambruk sepanjang 2 km diterjang badai, dalam hal ini Sea Defence tidak memainkan perannya sebagai pelindung. Sebagai konsekuensinya terjadi erosi yang besar terutama selama badai.

3.3    Pembuatan Deep Drainage
Pemerintah Kota lalu memiliki sebuah proyek mitigasi telah didefinisikan dengan nama Deep Drainage (lubang, parit, sifon, drainase, ...) dan Sea Fence tetapi Pemerintah Kota belum mendapat dukungan keuangan oleh
negara dan oleh dewan regional & departemen.


BAB IV. ANALASIS

4.1      Analisis Hubungan antara Rainfall, Grounwater Level dan Landslide Velocity
Analisis pada skala waktu yang berbeda (setiap hari untuk tahunan) telah diuraikan bahwa ambang hidrologi memicu krisis terjadinya longsor.
Groundlevel yang tinggi yang teramati tahun 1982 dalam suatu fase dengan timbulnya gerakan utama dari Januari 1982. Karakteristik yang sama dapat diamati untuk krisis Februari 1988 dan 1995, dan Januari 2001 yang terjadi setelah beberapa tahun jumlah curah hujan lebih tinggi daripada rata-ratanya.

4.2      Analisis Pengaruh dari Faktor Pemicu pada Slope Stability
Longsor di Normandy di utamanya dipengaruhi oleh Variasi dari Groundwater dan Erosi Laut di dasar lereng.

BAB V. KESIMPULAN

1.    Kejadian longsor di wilayah pesisir Normandy telah membuat Pemerintah Kota berupa keras mengatasinya dengan beberapa macam cara seperti pembuatan Sea Wall dan Sea Defence. Tetapi belum juga dapat mengatasi masalah yang ada.
2.    Pemerintah Kota di Normandy juga menghadapi kendala dalam hal keuangan karena belum mendapat persetujuan dari Negara dan Dewan Regional dan Departemen untuk dapat menjalankan proyek mitigasi yang disebut dengan Deep Drainage. Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan lingkungan khususnya wilayah Pesisir tidak terlepas dari kepentingan Politik. Sehingga pengelolaan wilayah Pesisir di wilayah ini belum berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Dahuri, dkk. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Pradnya Paramita. Jakarta
Anonim. 2006. Memaksimalkan Potensi Wilayah Pesisir (coremap)
O. Maquaire & C. Lissak and J.-P. Malet. 2011. Coastal management in Normandy (France) : Landslide hazard and risk assessment


No comments:

Post a Comment